Kredit Rumah Murah In-House atau KPR? Cek Dulu Tips Memilihnya di Sini

Secara umum, anda akan menemukan dua jenis pembiayaan dalam pembelian rumah yaitu in-house dan KPR. Penyedia pembiayaan in-house adalah pengembang bekerjasama dengan lembaga keuangan terkait sedangkan KPR disediakan oleh bank-bank BUMN atau swasta yang terakreditasi untuk memberikan pinjaman KPR.

Meskipun terlihat sama, namun nyatanya kedua pembiayaan ini cukup berbeda secara dasar dan praktiknya. Anda perlu mengerti perbedaaannya sebelum memutuskan mana yang paling sesuai dengan kondisi keuangan anda.

Kita akan membahasnya dalam perspektif bagaimana mencari kredit pinjaman rumah yang paling murah.

Cari Referensi Kredit

Perihal KPR atau in-house, sangatlah bijak kalau anda mencari referensi utamanya dari orang yang sudah mengambil dan menjalaninya.  Tanyakan pada keluarga, teman, atau kolega terdekat mengeai kredit rumah mereka. Sangat baik jika anda bisa menarik pengalaman dari orang yang sudah menjalani tenor KPR dan yang menjalani in-house karena pengalaman praksis ini memberikan gambaran yang lebih jelas jika nanti anda mengambil satu dari dua pembiayaan tersebut.

Gunakan sumber internet dan offline terpercaya untuk mempelajari skema pembiayaan dari dua jenis kredit ini. Anda bisa melakukan triangulasi antara apa yang terjadi di lapangan, pengalaman, dan apa yang tertulis di buku atau sumber referensi. Dengan gambaran awal ini anda bisa melangkah lebih jauh.

Pilihan Rumah

Anda bisa mulai melakukan riset pilihan rumah-rumah baru di perumahan biasa atau cluster baru. Jika anda menemukan skema pembayaran yang menarik segera tampung dan inventarisasi. Misalnya, saat ini banyak kredit in-house yang uang mukanya bahkan bisa dicicil tanpa bunga. Tapi di sisi lain, beberapa bank penyedia KPR juga menawarkan program DP 0 persen. Pelajari lebih lanjut penawaran-penawaran tersebut.

Periksa Lembaga Keuangan Pemberi Kredit

Selanjutnya, anda perlu memeriksa lembaga keuangan pemberi kredit apakah itu bank atau institusi yang lain. Baik in-house atau KPR, yang anda butuhkan adalah lembaga keuangan yang kredibel dan akuntabel. Hindari jika ternyata anda tidak bisa menemukan informasi kredibel mengenai mereka. Cek juga review atau pengalaman debitur sebelumnya tentang bagaimana pengalaman mereka.

Sesuaikan dengan Kemampuan

Skema in-house biasanya lebih pendek tenornya tetapi bunganya lebih kecil atau tidak ada sama sekali. Skema pembiayaan KPR biasanya bunga lebih tinggi tetapi tetap kompetitif dan anda bisa mengambil tenor hingga 25 tahun. Apapun yang anda pilih, pembiayaan tersebut haruslah disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan finansial anda.

Pertimbangkan Unit Rumah yang Akan Dibeli

Seringkali kita berfokus pada skema pembiayaan tapi lupa dengan hal yang mendasar yaitu kualitas rumah iu sendiri. Perlu dicatat bahwa beberapa perumahan baru mungkin hanya menawarkan satu dari dua pembiayaan tersebut. Tetapi kembali lagi, jika ternyata pun rumah itu memiliki pembiayaan yang kompetitif lewat in-house tetapi jauh dari fasilitas umum dan sulit diakses maka pembelian anda tidak lagi kompetitif. Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi dan biaya-biaya lainnya.

Kembali ke Kemampuan Finansial

Semenarik apapun penawaran kredit in-house atau KPR, jangan pernah tergiur untuk mengambil pembiayaan yang berada di luar jangkauan atau kemampuan finansial anda. Pertimbangkan untuk mengambil rumah yang lebih kecil atau tenor yang lebih panjang jika angsuran per bulannya ternyata terlalu besar untuk anda. Jika masih memberatkan, mungkin anda perlu mempertimbangkan membeli unit rumah yang lebih kecil dan/atau murah.

Sudah jelas kan pertimbangan untuk memilih skema pembiayaan? Sesuaikan dengan kemampuanmu ya. Ayo bagikan artikel ini dan gabung ke grup Telegram kami  untuk info lainnya tentang pembiayaan rumah, properti, dan keuangan pribadi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *