Ketahui Waktu Yang Tepat Untuk Beli Rumah

Salah satu parameter hidup mapan di Indonesia adalah ketika seseorang sudah berhasil memiliki hunian sendiri. Tak heran, pertanyaan soal waktu yang tepat untuk beli rumah seringkali muncul. Apalagi jika anda sudah punya pekerjaan, orang tua dan sekitar semakin intens memotivasi untuk segera beli rumah.

Membeli rumah memang tidak sederhana datang ke pameran properti, melihat model rumah idaman, lalu deal dan serah kunci. Jika ada kesalahan saat membeli rumah, rasa penyesalannya bisa puluhan tahun. Tapi jika anda terlalu lama meragu dan tidak menentukan waktu untuk membelinya, uang yang terkumpul pun malah bisa tergerus inflasi.

Pertimbangan Waktu Yang Tepat untuk Beli Rumah

Sedang memikirkan soal waktu yang tepat untuk beli rumah? 5 hal berikut bisa menjadi acuan awal anda sebelum membeli rumah dan berkomitmen mengeluarkan biaya yang besar.

Umur yang Mencukupi dan Tidak Ada Tanggungan

Ketika lulus dari pendidikan formal dan mulai bekerja, seseorang akan berhadapan dengan tanggung jawab baru: mengelola uang yang dimiliki. Di tahun-tahun awal bekerja, mungkin anda masih ingin menikmati momen memanjakan diri sendiri dengan penghasilan pribadi dan memberi uang pada orang tua sebagai tanda terima kasih.

Nikmati momen tersebut selama 2-3 tahun pertama setelah bekerja. Jika anda sudah memasuki usia produktif dan belum memiliki kewajiban menafkahi keluarga, maka inilah waktu yang tepat untuk mulai memikirkan soal kapan beli rumah.

Sudah Punya Tabungan Darurat dan Investasi

Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh orang ketika mengajukan cicilan rumah adalah terlalu “nekat”, tanpa memperhitungkan kemampuan finansialnya. Sebelum menandatangani perjanjian jual beli, pastikan anda sudah punya tabungan darurat dan investasi, sehingga sisa uang anda tidak hanya untuk cicilan rumah.

Untuk perhitungan sederhana, alokasikan keuangan Anda dengan strategi 40-30-20-10, yang artinya:

  • Gunakan 40% dari pemasukan untuk pengeluaran rutin seperti makan, transportasi dan tagihan bulanan.
  • Gunakan 30% dari gaji untuk investasi. Anda bisa memilih investasi dalam bentuk reksadana, deposito, emas, maupun saham.
  • Masukkan 20% untuk menabung dan dana darurat
  • Manfaatkan 10% dari penghasilan untuk amal atau self-reward

Punya Sumber Penghasilan yang Bisa Diandalkan

Tidak perlu terlalu terburu-buru membuat komitmen jangka panjang dengan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jika anda masih baru membangun karier atau usaha. Ketika baru awal-awal bekerja, fokuslah untuk mengelola uang terlebih dahulu. Begitu juga saat anda baru merintis usaha, pastikan bahwa penghasilan yang diperoleh bisa mencukupi biaya operasional sebelum menambah beban biaya tambahan.

Dalam hal menentukan besar cicilan, anda tidak perlu pusing dan menaksir sendiri karena pihak bank juga akan mempelajari profil kemampuan anda. Besar cicilan ideal untuk KPR adalah 20% dari pemasukan bulanan, sehingga anda harus menunjukkan bahwa kondisi keuangan telah memenuhi persyaratan tersebut.

Bunga KPR Sedang Rendah

Ketika membeli rumah dengan skema cicilan, anda harus memperhatikan jenis-jenis bunga yang dikenakan. Pada umumnya, ada 3 jenis bunga KPR yang perlu dikenali:

  • Bunga Fix, yaitu besar bunga yang jumlahnya tidak berubah selama masa perjanjian.
  • Cap, yaitu bunga yang besarnya diberi batasan atas dan tidak melampaui level tertentu.
  • Floating, suku bunga yang mengikuti acuan dari Bank Indonesia (BI) dan besarnya berubah-ubah.

Beberapa developer perumahan menawarkan bunga cicilan KPR fixed selama 5 tahun pertama, namun ada juga yang bunga cicilannya bersifat floating (mengambang) sejak awal transaksi. Besar bunga KPR yang berlaku di Indonesia sekitar 5-10%, tergantung dari bank yang menawarkannya.

Menariknya, masa pandemi merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti karena banyak promo dan kelonggaran pembayaran yang diberikan oleh pemerintah. Beberapa bank swasta bahkan menawarkan bunga cicilan serendah 3.88% untuk cicilan 1 tahun dan 8.88% untuk cicilan 10 tahun.

Ketika kondisi perekonomian sedang lesu, maka pemerintah akan meluncurkan stimulus moneter untuk menaikkan daya beli masyarakat. Saat itu pula, bunga KPR juga akan lebih rendah. Karena itu, bila ingin mengetahui waktu yang tepat untuk beli rumah, anda juga harus memiliki sedikit ilmu soal kondisi perekonomian dalam negeri.

Menemukan Lokasi yang Tepat

Poin terakhir dari pertanyaan soal “kapan beli rumah” adalah ketika sudah menemukan lokasi yang pas. Walaupun dana sudah mencukupi, anda tentu tak boleh sembarangan membeli hunian sebelum memastikan bahwa tempat tersebut cocok dengan kebutuhan pribadi.

Harga rumah yang terletak di lokasi strategis dan fasilitas lengkap cukup mahal jika dibandingkan dengan hunian di pinggir kota. Sebagai pertimbangan, perhatikan hal berikut:

  • Jika anda adalah seorang karyawan kantoran yang perlu mobilitas tinggi, memilih rumah yang jauh dari tempat kerja tentu akan menguras tenaga dan menuntut biaya transportasi tambahan. Pastikan anda sudah memperhitungkan biayanya.
  • Sebaliknya, bagi anda yang membeli rumah untuk investasi, maka membeli rumah yang masih murah dengan proyeksi jangka panjang tentu bisa dilakukan.

Jadi, Apakah ini Waktu Yang Tepat Untuk Beli Rumah Bagi Anda?

Soal waktu yang tepat untuk beli rumah, setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Cek penghasilan pribadi, umur, tanggungan, serta tabungan anda terlebih dahulu.

Tidak perlu memaksakan membeli rumah hanya karena dipanas-panasi oleh orang sekitar atau bujuk rayu developer yang menawarkan harga murah namun fasilitas tidak jelas. Yang penting untuk digarisbawahi, pastikan rumah yang anda beli terjamin legalitasnya, agar tidak rugi waktu dan finansial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *