Stop! Hindari Kesalahan Saat Beli Rumah yang Sering Terjadi

Karena nilainya yang relatif besar, kesalahan saat beli rumah dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan finansial individu atau keluarga dalam jangka panjang. Terutama jika anda baru saja berkeluarga atau mencoba mengajukan cicilan rumah, salah menjatuhkan pilihan tak hanya membuat keuangan tergerus tapi juga mengancam keharmonisan keluarga.

Agar tidak terjadi pada anda, berikut adalah beberapa contoh kesalahan saat beli rumah yang sering terjadi. Sebenarnya cukup mudah dihindari, tapi seringkali terlewatkan karena terus terang saja, keputusan membeli rumah selalu terpengaruhi oleh emosi karena prosesnya yang panjang dan melibatkan banyak pihak.

Contoh Kesalahan Saat Beli Rumah, Sering Terjadi Tapi Dapat Dihindari

#1 : Terburu-buru menentukan tenor KPR

Bicara soal memilih jangka Tenor KPR, pasti pembeli akan dihadapkan untuk memilih tenor pendek dengan bunga lebih kecil atau tenor panjang dengan bunga lebih besar. Jangan memaksakan untuk memilih tenor pendek hanya karena ingin mengurangi jumlah bunganya saja.


Jangan merasa aman karena penghasilan dari pekerjaan sekarang saja. Anda tidak akan pernah tahu kapan pekerjaan atau penghasilan menjadi berkurang bahkan hilang karena faktor diluar kendali. Berilah ‘ruang bernafas’ dengan memilih cicilan lebih kecil dan tenor berbunga paling masuk akal dalam jangka waktu selama mungkin dalam masa produktif anda.

#2 : Jumlah cicilan terlalu besar dibanding penghasilan

Setelah memilih tenor, pastikan juga cicilan tak melampaui kapasitas keuangan bulanan anda. Sebagai panduan, umumnya jumlah cicilan total (rumah, mobil, dsb.) tak lebih dari 30% dari jumlah penghasilan perbulan, agar kebutuhan sehari-hari juga terpenuhi dengan layak.

Tanyakan juga pada pihak bank, apa penalti dari gagal bayar cicilan. Jangan menunggu sampai pinalti menumpuk semakin besar. Kurangi resiko tersebut dengan memilih jumlah cicilan sesuai dengan penghasilan wajar anda.

#3 : Tak memiliki tabungan/investasi

Berhati-hatilah jika anda membayar cicilan hanya dari penghasilan bulanan saja tanpa ada cadangan dari sumber pendapatan lain. Resiko di luar kendali seperti PHK atau bencana tak terduga dapat terjadi kapan saja.

Oleh karena itu, selalu siapkan sumber pendapatan cadangan seperti investasi reksadana, tabungan pensiunan, sampai jaminan sosial dari lembaga ketenagakerjaan.

#4 : Tak memperhitungkan biaya-biaya tersembunyi

Jangan lupakan beragam biaya tambahan yang umumnya tak tertera pada harga rumah (atau cicilannya). Anda juga akan mengeluarkan biaya appraisal, beberapa surat legal sampai biaya pajak. Karena itu, selalu minta konsultasi oleh tenaga ahli (agen rumah) untuk menghitung proyeksi total pembayaran tersebut.

#5 : Lupa mengecek kondisi lingkungan sekitar

Salah satu kesalahan saat beli rumah yang paling sering terlewat, terutama jika anda baru pertama kali mengalaminya. Kondisi nyata lingkungan sekitar umumnya tak dapat terlihat atau nampak dalam sekali atau dua kali observasi saja.

Jangan malu bertanya pada pengurus lingkungan atau calon tetangga terdekat anda. Bila perlu, cek kondisi lingkungan seminggu sekali selama paling tidak sebulan untuk benar-benar mengenal kondisi sekitar seperti iuran RT/RW, acara bulanan, tanggungan sosial (gotong-royong), dsb.


Jangan sampai anda dicap terlalu cuek oleh warga sekitar, bisa jadi anda akan melewatkan banyak keuntungan sosial atau bahkan mengalami kerugian karena dikucilkan.

#6 : Terlalu percaya dengan perjanjian lisan (tak tertulis)

Proses jual beli rumah terkadang dibumbui dengan janji-janji manis developer atau pemilik sebelumnya, tapi hanya sebatas ucapan lisan saja. Ingatlah bahwa proses jual beli selalu berada di bawah payung hukum, jadi kesepakatan antara kedua belah pihak (pembeli dan penjual) harus tertuang semua ke dalam nota kesepakatan yang telah dilegalisir.

Jadi, jika developer atau pemilik rumah sebelumnya menjanjikan sesuatu, mereka harus berani mempertanggungjawabkannya dalam surat perjanjian tersebut. Kalau hanya sekedar omongan, lupakan saja.

#7 : Kurang teliti menginspeksi kondisi rumah

Terburu-buru membeli rumah karena harga dirasa murah pun seringkali juga berujung kerugian besar. Terkadang rumah bekas memiliki masalah yang tak terlihat dalam kunjungan pertama, seperti pipa air macet/bocor, kelistrikan bermasalah, dan sebagainya. Kecacatan rumah bekas ini dapat menambah biaya renovasi yang justru menjadi beban di luar kendali.

Perhatikanlah dengan teliti semua kondisi vital rumah, bila perlu kunjungi rumah beberapa kali atau minta bantuan konsultan untuk mengeceknya.

Pertimbangkan Hal Ini Agar Tak Salah Beli Rumah

Memilih bank yang terpercaya

Pastikan KPR berasal dari bank yang benar-benar dapat anda percayai agar proses pelunasan berjalan lancar tanpa proses legal yang berbelit atau bermasalah di belakang. Jangan mudah tergiur oleh penawaran KPR dengan cicilan miring oleh bank-bank asing yang belum anda kenal betul.

Memilih lingkungan yang ramah dan aman

Hunian nyaman saja belum cukup untuk menjamin kehidupan rumah tangga yang tenteram dan harmonis. Lingkungan rumah yang kondusif dan aman juga menentukan kualitas hidup berumahtangga. Oleh karena itu, usahakan untuk mengenal dan saling bersimbiosis dengan tetangga dan pengurus lingkungan.

Kesimpulan

Membeli rumah tak hanya membutuhkan kematangan finansial saja, tapi juga keputusan matang agar tak mengalami kesalahan berujung kerugian besar. Tak ada salahnya berkonsultasi kepada tenaga ahli atau double-check semua kesalahan-kesalahan saat beli rumah yang sering terjadi di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *