Bimbang Memilih antara Menikah atau Rumah Dulu? Yuk Cek Solusinya

Seringkali menikah atau membeli rumah menjadi opsi dilematis bagi generasi milenial karena keduanya adalah dua keputusan besar dengan harga yang selalu meningkat tiap tahunnya. Nyatanya, kamu tidak perlu memilih salah satu lho. Pada dasarnya, tidak ada pilihan yang salah dengan solusi yang tepat. Kita akan melihat bagaimana membeli rumah sebelum atau sesudah menikah memiliki kelebihannya masing-masing.

Sekalipun lebih dari 80% milenial di Indonesia masih tinggal dengan orang tua, lebih dari separuhnya sudah berorientasi  dan berstrategi memiliki rumah sendiri. Cara pandang ini memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri ketika  dihadapkan pada persoalan pernikahan. Masih bimbang? Yuk cek solusinya di bawah ini!

Skenario 1: Fokus pada Pekerjaan dan Karir

Jika kamu fokus mengejar karir, kamu sudah bisa mulai menabung untuk cicilan rumah dengan KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Skenario ini sangat cocok bagi kamu yang masih berumur 25 tahun atau lebih muda.  

Anda bisa menghitung cicilan KPR berdasarkan besaran DP yang menjadi target kamu. Mumpung belum ada tanggungan, genjot uang muka sebesar mungkin untuk mendapatkan cicilan sekecil mungkin. Pilihlah rumah atau apartemen secara realistis yang sesuai dengan gaji kamu.

Saat kamu berhasil mengumpulkan uang muka KPR untuk rumah, kamu sudah selangkah lebih maju. Kamu sudah memiliki tempat tinggal saat sudah menikah nanti. Toh, jika karirmu moncer di masa depan, tidak ada yang menghalangimu untuk membeli properti yang kedua.

Skenario 2: Menikah dengan Perencanaan

Pernikahan menjadi dilematis saat kita membayangkan sesuatu yang mewah. Yang jelas harga properti akan naik lebih banyak dan cepat daripada biaya pernikahan. Sebagai solusi, lebih baik kamu menggelar resepsi secara sederhana dan mengalokasikan dana lebih untuk membeli rumah. Tentunya ini juga harus berangkat dari kesepakatan antara kamu dan calon istri/suamimu.

Memilih untuk segera menikah tentu tidak salah, yang penting kamu punya perencanaan yang solid dengan pasanganmu. Sekurang-kurangnya, kumpulkanlah DP rumah sebelum menikah dan kamu bisa mendiskusikan kemungkinan untuk menggabungkan tabungan untuk membeli rumah setelah menikah. Skenario kedua memungkinkan kamu dan pasanganmu untuk meningkatkan uang muka sehingga rumah idaman bisa dibeli dengan cicilan yang lebih ringan.

Meskipun demikian, pilihan rumah tetap harus realistis sebab kamu tetap harus mempertimbangkan pengeluaran tetap dan tidak tetap belum lagi jika berencana untuk segera memiliki anak setelah menikah.

Skenario 3: Menikah dahulu, Rumah Kemudian

Di titik ini, mungkin kamu sudah berpikir untuk melibatkan calon suami atau istrimu. Benar, memang sangat memungkinkan jika pasangan suami istri memiliki rekening bersama untuk pengajuan KPR. Secara umum, bank akan melihat ini sebagai hal yang positif sehingga permohonanmu lebih besar kemungkinannya untuk dikabulkan.

Skenario ini memungkingkan kamu untuk menikah lebih dahulu dan membeli rumah bersama pasangan kamu nantinya. Sekali lagi, semuanya lebih mudah jika kalian menggelar resepsi pernikaan secara lebih sederhana. Jika kalian berdua sama-sama bekerja, maka uang muka untuk rumah bisa kalian kumpulkan lebih cepat. Jangan lupa melakukan investasi untuk mendukung rencana kalian berdua.  

Pada akhirnya, anda bisa beli rumah pertama sekalipun tidak terlalu besar. Jangan khawatir, nilai aset properti selalu meningkat mengungguli nilai inflasi tahunan jadi rumahmu yang sekarang ini hampir tidak mungkin turun harganya.  Ketika kamu bisa menabung lebih di kemudian hari, kamu bisa menjual rumah ini untuk hunian yang lebih ideal.

Jika artikel ini bermanfaat buatmu, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu ya. Yuk gabung di grup Telegram kita buat informasi terbaru seputar properti. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *